adidas ZX 500 RM OG (Review)

Oke, tanpa banyak cingcong, sepatu yang akan direview adalah adidas zx 500 RM (og colorway). Sepatu ini adalah rilisan pertama zx 500 RM bersama dengan satu warna lainnya (dark grey/pink).

RM itu apa sih? ReModel/ReMake/ReMasterized? Sah saja dan tidak salah berkata demikian. Tetapi, berdasarkan keterangan dari Till Jagla (salah seorang di balik sepatu ini), RM adalah singkatan dari Resto-Mod (perhaps, it comes from restored and modernized). Sepatu ini didesain bagi para sneakerheads (wis berarti aku sneakerhead saiki) yang mendambakan vintage-look dengan teknologi terbaru.

Story

Zx 500 og rilis pertama kali di tahun 1984, mungkin seri zx pertama yang dilempar ke pasaran (CMIIW). Didesain untuk marathon jarak menengah-jauh (gak paham kalo sekarang masih ada yang seneng pake ginian buat marathon). Sempat hiatus, zx 500 dirilis kembali di tahun 2012 bertemakan Tabula Rasa dan mengangkat seri Consortium. Selanjutnya rilis dalam beberapa seri consortium (Shaniqwa Jarvis, Quote, OG colorway), mastermind, dan beberapa rilisan biasa (termasuk beberapa collabs biasa). Setelah vakum lagi untuk beberapa lama, muncullah sang cicit yang akan kita review ini. FYI menurut Till Jagla, project untuk sepatu ini berjalan selama 18 bulan. Wow!! (Biasa aja kali). Oke next!

Upper

adidas ZX 500 RM OG front

Upper sepatu ini terdiri dari material sebagaimana komponen utama og nya (Suede, mesh, and nylon). Dan juga yang pasti the iconic D-lace system (salah satu pembeda antara zx500 og dan zx500). Ditambah model heel notch runner zaman now (cekung ke belakang gak ngerti namanya) berbahan synthetic.

a. Suede

Suede yang digunakan ISTIMEWA menurut saya. Berasa kualitas NB made in USA. Saya coba compare dengan beberapa zx 500 og consortium yang lainnya juga tetep lebih bagus di zx 500 RM. Posisi suede ada di bagian toe, eyelet, heel stabilizer, and middle side seperti og nya.

b. Mesh

Mesh lebih tebal dan tidak breathable seperti og atau seri consortium karena ada lapisan di dalamnya. Positifnya sih shape akan lebih terjaga karena mesh nya nggak ‘loyo’.

c. Nylon

Nylon yang digunakan lebih fleksibel dan lebih lembut dibandingkan seri biasa/consortium dan juga lebih tebal karena dilapisi dengan jaring-jaring di bagian dalam (untuk bagian medial side).

d. Laces

Laces jauh lebih bagus dari laces zx500 biasanya yang tipis dan loyo. Yang ini lebih tebal dan proporsional.

Midsole dan Outsole

Midsole seperti terlihat dengan jelas adalah full-length boost yang pastinya meluber sampai +-1cm dari heel counter. Ditambah juga sisipan di midsole dengan EVA foam di depan dan belakang serta plastik (TPU maybe) as a heel counter. Menurut saya, ini memang untuk menjaga look nya agar tetap kelihatan vintage runner dengan shape asli.

Outsole berbahan rubber hitam dengan tetap berkesan Resto-Mod dari outsole og nya. Namun ada bolong-bolong untuk boostnya (hmm mesti langsung nyuci bar dinggo). Ada logo dan tulisan adidas juga di outsole.

Lining & Insole

Lining berbahan nylon lembut berwarna abu muda. Sisi tengah sepatu bagian dalam diberi lapisan jaring-jaring yang menurut saya fungsinya untuk membentuk sepatu menjadi kokoh shape nya (very good idea). Ini juga mempengaruhi fit sepatu di bagian medial side menjadi lebih fit.

Tounge juga berbahan nylon dan menyatu jadi nggak mudah pindah-pindah berantakan ketika dipakai.

Insole dengan printing adidas dan berbahan semacam kain. Dan empuk tidak seperti zx500 biasanya (even consortium outsole ya atoss).

Sizing

Sizing sepatu ini true to size menurut saya. Berbeda dengan zx 500 og biasanya yang mesti downsize karena fit bigger (longer). Saya nyaman menggunakan zx500 og biasa size 9uk(43 1/3) tapi sepatu ini size 9.5uk (44) pas dan nyaman. Even kalau pakai 10uk (44 2/3) juga saya kira masih sangat pas.

Demikianlah akhir review saya terhadap sepatu ini. Semoga bermanfaat. Enjoy! (/Review oleh mas Bagus Dwi Prasaja)