Last Updated on: 3rd July 2023, 06:17 pm
Judulnya mohon dimaafkan, BC lagi belajar bikin clickbait. Namun ada alasan kok kenapa BC ngasih judul kaya gitu.
Entah karena jodoh atau gimana ya, sekitar 2 minggu setelah bootlegculture menetas, highsnobiety TV ngerilis serial dokumenter pertama mereka yang diberi nama Counterfeit Culture. Kamu bisa kepo langsung ke webnya atau nih BC terjemahin suka-suka tapi ya:
Beberapa tahun terakhir, Korea (Selatan) menjadi salah satu market fashion yang paling pesat perkembangannya di dunia. Semua orang di sana seperti terobsesi dengan fashion, dan sudah banyak desainer bertalenta dari Korea yang juga go internesyenel.
Walau begitu, di balik semua kegemerlapan itu, item-item fashion, terutama streetwear yang kw / palsu / fake / counterfeit juga jadi berkembang pesat juga di sana. Ada satu komplek di Seoul di mana di sana khusus jualan bajakannya brand-brand hype seperti Raf Simons, Off-White, Balenciaga, Fear of God, dan Yeezy.
Counterfeit Culture: Korea merupakan dokumenter pertama dari Highsnobiety, isinya ya tentang eksplorasi pasar fake streetwear di Korea. Counterfeit Culture (singkat CC aja lah, males kepanjangan) juga mengungkap sisi kultural dan sosial yang ikut ngebentuk fashion Seoul yang unik. Korea itu negara yang terobsesi dengan trend.
CC juga membuktikan bahwa street culture itu lagi merajalela secara global banget saat ini. Di semua pojokan di dunia ini, kamu bakal bisa nemu orang-orang dengan streetwear. Itulah yang akan disajikan di episode selanjutnya dari CC.
UPDATE: EPISODE 2!
Counterfeit Culture sudah merilis episode 2 nih, kali ini ya tentang fake streetwear di Russia, tepatnya di Moskow. Karena kontennya banyak dan videonya belum diupload di YouTube (alias masih di server mereka), jadi BC kasih tautannya aja ya.
Tujuannya CC sedikit banyak mirip dengan salah satu tujuan kami bikin BC. Namanya pun mirip.
bootlegculture, kalau dibedah secara harfiah…
‘bootleg’ memang banyak artinya, tapi yang dimaksud dalam konteks kali ini adalah… apa ya. Gampangnya bootleg itu sesuatu yang tidak original, alias tiruan. KW. Palsu.
Sedangkan ‘culture’ ya budaya.
Apa ya… Di Indonesia, semua yang berkaitan dengan barang bootleg itu seakan sudah mendarah daging. Tidak ada yang salah dengan memakai, membeli, menjual produk KW.
Beda dengan di… mana ya. Katakanlah, Paris. Yang waktu masuk imigrasi di bandara saja bakal dilucuti kalau ketahuan pakai produk fake (ok, ini aib, but pengalaman salah seorang… ada lah).
Bahkan, pengguna produk kw di Indonesia menjadi mayoritas. Minoritas, yang berjuang menggunakan produk original, acapkali dianggap sombong.
- Ah ngapain beli sepatu / baju / tas / dll. mahal-mahal. Yang penting fungsinya. Apalagi sepatu, mahal-mahal kok diinjak-injak.
- Iya sih duit-duit lo sendiri emang. Tapi kenapa gak dibuat sedekah?
- Bedanya gak jauh kok kw sama ori.
- Sok suci lo pake nyombongin fashion ori lo di IG. Emang Windows lo ori? Spotify ori? Masih suka download film bajakan?
Maha benar society (dan netizen) dengan segala perkataannya.
Tidak, ini bukan curhat. Segenap tim bootlegculture juga tidak se-idealis itu. Kami juga tidak ngejudge #TimOri maupun #TimKW karena itu pilihan masing-masing individu.
Justru, tujuan bootlegculture ini ingin membahas semuanya. Atas dasar suka. Suka belanja, suka mengamati. Sebagai manusia yang sejak lahir hidup di negara super konsumtif bernama Indonesia, ya inilah yang kami lakukan.
*kemudian lupa tadi mau ngetik apa lagi. gitu lah intinya, gak usah diperpanjang. nikmatin aja bootlegculture! yang betah ya, yang lama ya mampirnya. terima kasih #kecupbasah *
Secara eksplisit, postingan ini maunya sih menjelaskan tentang origin dari bootlegculture sekaligus ngasih referensi tontonan menarik, ya itu. Counterfeit Culture: Korea.
Bukan tidak mungkin, suatu saat Highsnobiety beneran ngajak BC untuk collab dan bikin salah satu episode CC di kota produsen produk bajakan terbesar di Indonesia… Bandung?