Last Updated on: 3rd July 2023, 08:59 pm
Pengaruh techwear terhadap industri fashion secara umum terus bertumbuh tiap tahunnya. Tujuan techwear yang secara visioner menyajikan kombinasi multiguna dan kenyamanan memang sudah banyak yang paham, tapi definisi dari techwear itu sendiri kadang masih simpang siur.
Techwear adalah pakaian untuk digunakan sehari-hari dengan bahan, konstruksi, dan karakteristik spesial sehingga bisa memberikan guna seperti breathability, kemudahan bergerak atau mobilitas, anti air, super nyaman, dll. Banyak sih yang bisa dibahas dari techwear itu sendiri, tapi kali ini bootlegculture mengawalinya dengan membahas hal-hal yang esensial saja dari techwear.
Aspek teknis
Tujuan utama dari techwear clothing & gear adalah membuat hidup lebih mudah, entah itu agar kita bisa membawa lebih banyak barang printilan saat ngetrip weekend ataupun ‘hanya’ agar tetap kering di saat hujan deras. Berikut adalah beberapa keunggulan yang ditawarkan techwear.
Water resistance
(dan fitur lain yang ada hubungannya dengan air)
Salah satu keunggulan utama yang ditawarkan techwear adalah water repellent. Semua orang pasti gak suka kehujanan (kecuali kalo kita lagi emo) dan techwear menawarkan solusi yang nyaman dan praktis. Salah satu yang paling berpengaruh di sini adalah Gore-Tex.
Pada 1969, Wilbert L. Gore dan anaknya, Robert W. Gore, menemukan metode untuk menjadikan material Teflon jadi membran yang tipis dan berpori-pori yang bisa menangkis zat cair/air namun tetap ‘mengizinkan’ uap air lewat. Material ini didesain sedemikian rupa sehingga ringan dan waterproof, sehingga bisa digunakan sebagai bahan utama outerwear untuk digunakan pada semua musim.
Gore-Tex tetap menjadi standar dalam water repellency dan udah dianggap brand sepuh pada kelas waterproof textiles. Beberapa kompetitor Gore-Tex yang gak kalah bagus itu ada eVent, HyVent (punyanya The North Face), dan H2No (punyanya Patagonia).
Selain anti air, ada banyak lagi jenis fabric sintetic yang menawarkan keunggulan lain seperti stretch, anti bau, anti gores, reflektif, dll.
Bebas bergerak & tetap nyaman
Ketika sebagian besar celana dan garmen lain memiliki cutting pattern standar, pattern untuk techwear didesain dengan memikirkan pergerakan yang dilakukan manusia. Contohnya nih, cuttingnya techwear dibuat spesial di bagian lutut atau bagian dalam sikut, dengan tujuan agar pemakainya bisa bergerak lebih bebas.
Aspek lain dalam kenyamanan (selain bebas bergerak) adalah breathability. Techwear harus bisa mengakomodasi agar keringat dan panas tubuh bisa keluar dari material, sehingga penggunanya gak kerasa kepanasan dan lengket-lengket karena keringat. Kering di luar (gak kehujanan dsb), kering di dalam juga dong.
Muat banyak
Tidak jarang kan kita bawa beberapa device sekaligus dan printilan lainnya seperti charger. Keunggulannya techwear biasanya ini juga, entah itu punya banyak kantong atau yang lebih keren seperti modular attachments yang bisa dilepas. Coba lihat aja itu tas dan backpack techwear, pasti saku dalam dan kompartemennya kadang bisa bikin geleng-geleng kepala saking banyaknya (tapi gak kelihatan ‘full’).
Kategori
Fashion item techwear apa aja sih yang paling banyak ditawarkan?
Outerwear
Yang terpikir pertama saat lihat kata ‘techwear’ mungkin jaket kali ya. Biasanya dipisah jadi dua: hardshell dan softshell.
Hardshell menawarkan perlindungan maksimal terhadap cuaca dan sepenuhnya anti angin (windproof), anti air (waterproof), dan breathable. Jaket jenis ini biasanya dilengkapi dengan layer luar versatile yang bisa disesuaikan sesuai kebutuhan. Dalam cuaca hujan lebat sampai salju, pake hardshell udah paling pas.
Softshell dilengkapi dengan durable waterproof coating yang memberikan perlindungan lumayan lah untuk salju, gerimis, atau olahraga musim dingin. Jaket softshell lebih mengedepankan kenyamanan, breathability, dan kemudahan bergerak (jika dibandingkan dengan hardshell) tapi tidak memberikan perlindungan semaksimal hardshell.
Mid-Layer
Tujuan utama dari mid-layers adalah agar pemakainya tetap hangat. Jenis pakaiannya bervariasi, mulai dari down vests, hoodie, hingga insulating shirts. Beberapa item dilengkapi dengan mid-layer yang bisa dilepas, atau lapisan-lapisannya bisa diganti gitu deh.
Base Layer
Base layer tujuannya ya menyerap kelembapan. Dipakai langsung setelah kulit dan menjaganya agar tetap kering. Techwear base layer yang paling terkenal paling udah pada tahu nih: Nike DriFit dan adidas Climacool.
Pants
Celana techwear biasanya mengombinasikan antara anti air, breathability, stretch, dan jumlah saku yang banyak. Levi’s punya commuter pant untuk gowes. Acronym punya modular system yang memungkinkan penggunanya menambah dan mengurangi saku sesuai kebutuhan.
Footwear
Semua brand sneaker ternama sudah bereksperimen dengan teknologi, paling banyak sih dari bahan revolusioner seperti knit, sock liners, dan material anti air. Salah satu sub brand Nike yakni Nike ACG punya pilihan alas kaki bervariasi untuk aktivitas outdoor dan pemakaian berat.
Aksesoris
Aksesoris techwear juga terus berevolusi untuk membantu orang-orang membawa barang-barang agar semakin praktis. Yang lagi banyak sekarang sih tas dan ikat pinggang.
Estetika
Meski banyak item techwear dengan berbagai pattern dan yang warna-warni, kebanyakan orang mengasosiasikan vibe techwear ke monokrom (terutama hitam) dan gothic. OOTD yang pake techwear juga rata-rata terkesan misterius, pake hoodie lah, pake masker lah.
Itu tadi dari warna dan vibe. Kalau aksen-aksen yang khas dari techwear biasanya ada taped seams dan buckle.
Techwear Brands
Banyak banget brand techwear yang menarik dan bisa diulik. Ini beberapa di antaranya yang bootlegculture bisa kumpulin untuk saat ini. Nanti kalau gak ada halangan (dan banyak yang minat) ya diupdate terus, terutama yang local brand.
Julid: techwear rata-rata mahal gaes.
adidas Y-3
Brand cabang dari adidas ini menawarkan athletic wear dari perspektif desainer kenamaan dari Jepang, Yohji Yamamoto.
Nike ACG
Pada awalnya, ACG fokus ke apparel untuk hiking dan outdoor, tapi sejak Nike memboyong founder Acronym, Errolson Hugh, ACG jadi fokus juga ke sports utility untuk kehidupan urban perkotaan. Yaa walaupun Hugh udah cabut 2018 kemaren dan ACG balik lagi ke estetika “retro-hiker”, ciri khas Hugh masih kerasa adanya.
Stone Island
Awalnya memang brand ini terkenal di culture casuals sepak bola. Tapi sub brand-nya yakni Stone Island Shadow Project menawarkan desain dan teknologi inovatif yang estetikanya techwear banget.
C.P. Company
Sudah pasti lah item paling ikonik dari brand asal Itali ini. Apa lagi kalau bukan Goggle Jacket. Jaket yang ada kacamatanya di bagian hoodie dan pergelangan tangan.
Outlier
Misi brand asal Brooklyn ini memproduksi garmen minimalis yang mudah dipakai dan awet banget. Item mereka yang paling populer adalah OG pant, yang tetap kering walau hujan lebat dan kalaupun dipakai sehari-hari masih nyaman.
Ten C
Kalau isi lemarimu kebanyakan style vintage dan workwear, coba kepoin brand ini aja karena ciri khasnya menyediakan look vintage military gitu deh tapi techwear. Contohnya nih mereka punya M-65 yang dibuat dari microfiber knitted nylon & polyester yang bikin jaketnya jadi anti air dan fitting mengikuti bentuk tubuh jadi lebih nyaman.
White Mountaineering
Desainer Yosuke Aizawa berfokus pada warna dan pattern untuk lininya yang satu ini. Hardshell keluaran WM kebanyakan memiliki desain yang lebih berwarna jika dibandingkan dengan techwear kebanyakan. Dipadu-padankan dengan brand desainer lain seperti Junya Watanabe, Comme des Garçons, Thom Browne, juga bakal lebih keren.
Bagjack
Salah satu brand yang produk technical bags-nya paling bagus. Berorientasi pada detail, konstruksi mantap, penempatan saku gak ngasal, material kokoh dan tahan lama.
Acronym
Favorit lah. Salah satu brand paling progresif kalau soal techwear. Kalau kamu serius mau ngulik techwear, rasanya Acronym jadi brand wajib.
Herno Laminar
Brand ini menawarkan look yang mewah ala-ala designer brand, tapi tetap punya fitur dan detail teknikal.
Orbitgear (lokal!)
Akhir-akhir ini lebih sering produksi tas dan aksesoris sih… waktu agak lama dulu masih produksi apparel juga. Oh ya, karena mereka cuma produksi dalam jumlah dikit, jadi sold out nya cepet banget huhu 🙁
Eez Worldwide (lokal!)
KIN SUPPLIES (lokal!)
Semoga bahasan mengenai techwear ini ada gunanya lah ya. Sekali lagi, banyak banget yang bisa diomongin soal techwear ini. Semoga ke depannya lebih banyak lagi brand lokal yang beroperasi di ranah techwear. Rasanya punya apparel di lemari yang bisa diandalkan di berbagai sikon itu worth it lah dari segi uang maupun waktu yang digunakan untuk ngulik techwear. Selamat ngulik!